Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Rasul Paulus adalah seorang yang memiliki determinan (nilai) yang kuat dalam hidupnya. Ketika ia belum mengenal Kristus, ia tidak segan-segan menganiaya jemaat Tuhan demi kebenaran pribadi yang ia percayai. Namun, sejak di dalam Kristus, iapun tidak segan-segan untuk berjalan di atas kebenaran Firman Tuhan yang sejati, dimana sejak itu ia melupakan apa yang di belakangnya, dan segera mengarahkan dirinya kepada apa yang ada di hadapannya, yaitu panggilan sorgawi.
Masa lalunya boleh saja kelam, tetapi panggilan Tuhan begitu tegas baginya sehingga ia tidak mau menginjakkan kakinya pada dua “dunia”, yaitu kehidupan lama dan kehidupan yang baru. Demikian pula, setiap kita dipilih Tuhan untuk suatu tujuan yg luar biasa. Tidak ada seorangpun yang dipilih tanpa tujuan Tuhan yang dahsyat. Untuk itu, hal yang perlu dilakukan hanyalah fokus pada panggilan sorgawi.
Fokus kepada tuntunan dan perintah yang Tuhan berikan hari lepas hari
Flp. 3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
Tuhan tidak pernah memberikan suatu tujuan namun kemudian Ia membiarkan orang itu berjalan sendiri begitu saja, tanpa memberikan tuntunan-Nya hari lepas hari. Rasul Paulus menyadari, tanpa persekutuan yang intim dengan Tuhan, mustahil ia dapat mengetahui tuntunan dan perintah-Nya dengan benar
Bersyukur kalau Tuhan senantiasa memberikan tuntunan-Nya dalam bentuk visi kepada kita,
GEREJA -Nya baik minggu demi minggu, maupun hari lepas hari. Itu semua diberikan semata-mata untuk menuntun kita mencapai target utama-Nya Tuhan atau visi besar-Nya Tuhan bagi kita.
By Adolof Elisa Gobai
0 Komentar