Generasi Mudah Harus Merubah Sukuisme Dan Keluargaisme Dalam Memimpin



By Nawor Lano



Baik, saya merasa saya harus memberitahukan untuk anda sebagai generasi mudah Papua, kita belajar dari pengalaman dan situasi di daerah dan itu menjadi tanggung jawab anda dan saya sebagai anak mudah yang terpelajar.

Dalam penulisan artikel kali ini kita membahas bersama bagaimana kita mengetahui namun kita tidak melakukanya, seketika suatu saat bahwa anda adalah salah satu calon pemimpin atau pemimpin sekarang, anda mengejar ilmu dengan pengorbanan dalam segalah hal namun anda tidak melakukanya berarti sama saja belum melunasi pengorbanan itu dalam mengejar cita-cita. dan walaupun anda menikmati hasil dari jeripaya sendiri namun hutan masih belum lunas dengan ilmu keyakinan dan kebenaran dari anda sebenarnya.

Semua orang dilahirkan untuk tujuan dan maksud tertentu dari Tuhan
Dengan kelebihan dan kekurangan masing- masing yang Tuhan berikan, sekarang anda tinggal memilih takdir anda sendiri dan jangan pernah ikut- ikutan perkataan orang lain tetapi jadilah diri sendiri.

Generasih mudah adalah tulang punggung masa depan bangsa
Dan diharapkan menjadi yang terbaik dari keluarga anda menjadi yang membanggakan untuk keluarga dan orang banyak, jangan menjadi seorang pengecut! jadi pemimpin janganlah hanya memilih kaki tangan anda dari keluarga atau suku anda sendiri.

Mereka tidak paham akibat kedepannya seperti ini
Akibat dari seorang kepala atau pemimpin yang memilih kaki tanganya sebagai mitra kerja dalam sistem pemeritahan dari keluargaisme dan sukuisme adalah sebagai berikut:

Secara tidak langsung anda menjadi musuh dari suku lain atau orang lain.

Anda sedang memilih memisahkan suatu daerah atau distrik lain menjadi berkelompok.

Masyarakat ingin keluar dari kabupaten tersebut memintah pemekaran baru.

Kinerja dan sistem pemerintahan tidak berjalan dengan baik.

Anda akan menjadi seperti raja dan tidak ada kesempatan untuk orang lain berpendapat.

Tidak ada kemajuan dan pembangunan yang nampak.

Tidak ada toleransi antar sesama agama dan warga.

Masyarakat merasa tidak nyaman.

Anda akan menjadi pembicaraan orang lain.

Korupsi menjadi mudah.

Dll.


Masih banyak lagi, poin- poin diatas adalah berdasarkan situasi perkembangan di daerah Papua. mustinya anda ketahui secara langsung namun anda mencari solusinya binggung mau bagaimana lagi sudah terjadi, jangan penah berpikir demikian karena selalu ada cara lain untuk keluar sistem kekeluargaan, sukuisme dll. Tergantung anda bijak dalam memimpin suatu daerah.

Lebih baik tidak ada hal- hal demikian
Memencobalah dengan hal baru untuk suasana yang baru dan pada intinya adalah menciptakan kenyamanan, kebersamaan, tidak saling menjatuhkan, tidak egois dalam menjadi pemimpin, berpikir untuk banyak orang, membuat orang lain tersenyum.

Kekuasaan dan harta tidak menjamin keselamatan
Dalam ajaran agama, Tuhan tidak mengajarkan berkuasa untuk diri sendiri tetapi Tuhan mengajarkan untuk menyelamatkan kehidupan orang lain dan mengasihi. Kekuasaan dan harta tidak menjamin keselamatan anda dalam dunia akhirat namun kebaikan dan cacatan anda yang baik adalah jaminan keselamatan. Juga nama anda selalu ada sebagai pahlawan generasi yang akan datang untuk menjadi contoh masa depan.

Dalam hal lain anda hanya akan di sayangi dalam keluarga anda saja tidak semua orang mengakui anda adalah bapak yang baik atau ibu yang baik. Maka itu lakukanlah memilih jalur yang baik ketika anda menjadi pemimpin. Berpikirlah kemajuan dan jangan menjadi penguasa lalu memeras rakyat kecil dengan kekuasaan dan jabatan anda.

Semoga anda menjadi bagian yang dimaksud, jika anda adalah calon pemimpin masa depan daerah Papua dan orang banyak nantinya Itu adalah harapan dari menulis artikel ini. "Jika benar jangan pernah malu untuk berkarja.". Selamat berkarja saja. Tuhan memberkati dalam perjuangan anda. #Salam.